Jatim Bertekad Jadi Pusat Industri Halal Indonesia, Strategi Ini yang Diterapkan

infoSURABAYA.com – Pemprov Jawa Timur Bertekad menjadikan kawasan Ini Jadi Pusat industri Halal Indonesia. Untuk mendukung niatan tersebut, Strategi yang dilakukan antara lain memfasilitasi sertifikasi halal bagi industri skala kecil dan usaha kecil menengah, sebagian besar industri kecil makanan dan minuman di Jatim.
Menurut Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, dari lebih dari 400.000 unit usaha industri kecil makanan dan minuman di Jatim, baru sekitar 2.200 unit yang punya sertifikat halal.
“Perlu pendampingan terus menerus agar yang lainnya juga memperoleh sertifikasi,” tegas di acara Pelantikan Pengurus ICSB, Seminar, dan Talkshow Kopilaborasi Diskominfo Jatim, di Aston Hotel Jember, Minggu (11/4/2021).
Khofifah menekankan pula bahwa pihaknya, terus mendorong pembentukan pusat-pusat halal di Jatim yang berfungsi sebagai lembaga pendampinhan bagi usaha industri bagi proses sertifikasi halal.
“Saat ini Jatim sudah terbentuk 13 pusat halal di berbagai perguruan tinggi dan pondok pesantren. Jumlahnya akan terus berkembang,” imbuh gubernur wanita pertama di Jatim ini.
Lebih lanjut Khofifah menyatakan, saat ini Jatim sudah memiliki kawasan industri yang punya kriteria dan persyaratan sebagai kawasan industri halal. Kawasan industri Safe n Lock di Sidoarjo ini fokus pada pengembangan industri makanan dan minuman, kosmetik dan consumers good.

Importir Terbesar
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengungkapkan bahwa Indonesia yang tercatat sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia ternyata malah jadi importir produk halal terbesar dunia.
Sedang eksportir produk halal dunia ditempati oleh Brazil. “Nilai ekspor produk halal Brazil mencapai 5,2 miliar US dolar. Sedang Indonesia, nilai importirnya 167,90 miliar US dolar,” urainya.
Khofifah lalu memapar data Global Islamic Economy Indicator 2020-2021 yang menyebutkan bahwa ekonomi syariah di Indonesia tempat posisi ke-4 dunia, setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Menurut khofifah, penentuan posisi itu berdasar enam kategori penilaian, yaitu makanan halal, fashion, keuangan syariah, media & rekreasi halal, serta farmasi dan kosmetika halal.
“Dari kategori tersebut Indonesia masuk 10 besar kecuali makanan halal,” tandasnya.
Sementara itu, Meithiana Indrasari, Direktur Regional ICSB Jawa Timur menyatakan, Jember dipilih sebagai lokasi acara karena faktor semangat kepala daerahnya.
“Acara ini juga sekaligus bisa mengangkat potensi pariwisata dan juga UMKM di Jember,” ujarnya.
Di hari yang sama, Meithiana juga melantik masing-masing pimpinan ICSB dari 20 kabupaten/kota di Jatim. dit
Informasi ” Jatim Bertekad Jadi Pusat Industri Halal Indonesia, Strategi Ini yang Diterapkan”
Telah Tayang di : https://inisurabaya.com/2021/04/jatim-bertekad-jadi-pusat-industri-halal-indonesia-strategi-ini-yang-diterapkan/
Advertisement
Scroll to Continue With Content